Lirik Lagu Efek Rumah Kaca - Kuning
Artis : Efek Rumah Kaca
Judul Lagu : Kuning
Diciptakan Oleh : Efek Rumah Kaca
Album : Sinestesia
Lagu Kuning
Lagu kuning merupakan salah satu lagu yang pernah dibawakan oleh grup musik asal Tanah Air yaitu Efek Rumah Kaca, lagu ini sendiri terdapat di urutan terakhir dari 6 buah lagu yang terdapat didalam album sinestesia, album ini dirilis pada tanggal 18 Desember 2015 melalui Radio Radio yang ada di Tanah Air. Kebanyakan lagu lagu yang dibawakan oleh grup musik ini mengambil potret kehidupan sosial di masyarakat, dan setiap lirik dalam lagu lagunya memiliki pesan moril yang cukup berharga bagi orang yang mendengarnya. Beberapa lagu yang dimiliki oleh grup musik ini diantaranya yaitu : Lagu Merah, Jingga, Hijau, Biru, Putih, Banyak Asap Disana, Menjadi Indonesia, Kamar Gelap, Jangan Bakar Buku dan masih banyak lagi.
Lihat juga lagu terkait lainnya : Lagu Hijau - Efek Rumah KacaBerikut ini adalah selengkapnya Lirik Lagu Kuning - Efek Rumah Kaca
Foto Personil Efek Rumah kaca
Lirik Lagu Kuning
Tentang nubuat mencerahkan
Berlabuh dalam keheningan
Menyapa dalam keramaian
Pada batas yang dirasakan, gelisah
Manusia mengonsepsi Tuhan
Bernaung di dalam pikiran
Mencari setiap jejaknya
Mengulas semua kehendaknya
Apa wujudnya aaa
Apa misinya aaa
Manusia menafikkan Tuhan
Melarang atas perbedaan
Persepsi dibelenggu tradisi
Riwayat keruh pun bersemi
Nihil maknanya aaa hampa surganya aaa
Hampa, hampa, hampa, hampa, hampa, hampa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Karena cinta bersemayam dalam jiwa
Terjerembab demi akhirat, akalnya lenyap, hati berkarat
Terjerembab demi akhirat, akalnya lenyap, hati berkarat
Terjerembab demi akhirat, akalnya lenyap, hati berkarat
Hati berkarat, hati berkarat
Hati berkarat, hati berkarat
Cacat, pekat, karat
Beragam, berwarna, lestarilah tumbuhnya
Bermacam agama dipancarkan cintanya, semua bertautan
Miris, humanis, dilebur harapannya
Yang hening, yang isi, diserap hakikatnya
Semua terpisahkan sebab akibatnya
Bila matahari sepenggal jaraknya, padang yang luas tak ada batasnya
Berarak beriringan berseru dan menyebut Dia
Bila matahari sepenggal jaraknya, padang yang luas tak ada batasnya
Berarak beriringan berseru dan menyebut Dia, Dia
Berarak beriringan berseru dan menyebut Dia, Dia