Lirik Lagu Ebiet G Ade - Berita Kepada Kawan
Judul : Berita Kepada KawanDipopulerkan Oleh : Ebiet G Ade
Karya Cipta : Ebiet G Ade
Dalam Album : Perjalanan Hidup
Profil Ebiet G. Ade
Ebiet G Ade atau yang bernama asli Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far merupakan salahsatu penyanyi legendaris Indonesia. Ia lahir pada tanggal 21 April 1954 di Wanadadi, Banjarnegara, Jawa Tengah. Ebiet dikenal dengan lagu lagunya yang bertema tentang alam dan penderitaan kelompok tersisih, pada awal kariernya ia memotret suasana kehidupan Indonesia pada akhir tahun 1970-an lewat lagu lagunya yang bergaya balada.
Tema lagunya beragam, mulai dari kisah percintaan, alam, religius, keluarga hingga politik. Salah satu lagunya yang masih melekat di telinga para pendengar musik Ebiet yaitu Berita Kepada Kawan yang dirilisnya pada tahun 1978 setelah bencana gas beracun di Dataran Tinggi Dieng. Orang sering keliru tentang judulnya dengan Lagu Perjalanan Hidup, tapi judulnya adalah Berita Kepada Kawan, berikut Lirik Lagu Berita Kepada Kawan dari Ebiet G Ade.
Ebiet G Ade - Berita Kepada Kawan
Lirik Lagu Berita Kepada Kawan
Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang engkau tak duduk disampingku kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan
Hooo... Hooo...
Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
Hati tergetar menampak kering rerumputan
Perjalanan ini pun seperti jadi saksi
Gembala kecil menangis sedih
Hooo...
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Barangkali disana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Hooo... Hooo...
Kawan coba dengar apa jawabnya
Ketika ia kutanya mengapa
Bapak ibunya telah lama mati
Ditelan bencana tanah ini
Sesampainya di laut
Kukabarkan semuanya
Kepada karang kepada ombak kepada matahari
Tetapi semua diam tetapi semua bisu
Tinggal aku sendiri terpaku menatap langit
Barangkali disana ada jawabnya
Mengapa di tanahku terjadi bencana
Mungkin Tuhan mulai bosan Melihat tingkah kita
Yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Hooo... Hooo...